Monday, June 27, 2011

Perempuan Berpayung Merah Jambu

Perempuan itu berdiri di tepi jalan raya,ditengah hujan deras,berpayung merah jambu.Pandangannya lurus ke depan.Mulutnya komat-kamit seakan merapal sebuah mantera.Wajahnya terlihat serius tanpa senyum.Ia tak akan menepi sebelum hujan berhenti.Setidaknya sudah beberapa hari pemandangan seperti itu selalu kulihat lewat jendela café tempatku bekerja.Aku tak tahu darimana munculnya perempuan berpayung merah jambu yang tiba-tiba saja sudah berdiri di lokasi yang sama pada saat hujan tiba.Entah apa yang dilakukan perempuan itu.Gilakah ia?

Franky,salah seorang temanku yang juga waiter di café ini berkata ia melihat perempuan itu bersama seorang lelaki makan malam di café kami beberapa kali sekitar dua bulan yang lalu.Aku sendiri tak pernah memperhatikan.Mungkin juga saat mereka datang bukanlah pada waktu jam kerjaku.” Lelaki yang bersamanya bekerja di kantor depan café kita.Kelihatannya mereka sepasang kekasih karena terlihat begitu mesra,” ujar Franky. Lalu dimana kekasih perempuan itu sekarang?Tahukah ia kekasihnya selalu bertingkah aneh saat hujan tiba?Mengapa mereka kini tak pernah lagi mendatangi café kami?Arggghh….begitu banyak pertanyaan di kepalaku tentang perempuan itu.
“Hei,kenapa jadi kamu yang bingung,Tria?” Franky menepuk pundakku sambil tertawa kecil saat aku sibuk memperhatikan tingkah perempuan di luar café kami.
“Aku hanya merasa aneh,Frank,mengapa ia bertingkah seperti itu jika hujan tiba?Sudah beberapa hari pula,kamu sendiri melihatnya,kan?”
“Hmmm…iya sih,tapi…ah,sudahlah,ayo kembali kerja,” Frankypun berlalu dari sisiku.

 ***

Baru saja aku hendak berganti baju dengan seragam café ketika kudengar bunyi sirine  mobil polisi dan ambulance yang bersahutan di depan café.Ah,ada apa ini? Siang ini giliran jam kerjaku dan aku tak mengharap ada keributan di seberang jalan yang tentunya akan mempengaruhi jumlah pengunjung yang datang ke café kami.
“Tria,kamu tahu tidak…” Sambil terengah Frangky berlari mendatangiku.
“Hei,dari mana kamu Frank?”
“Aku baru saja melihat keributan di seberang café kita,ternyata…”
“Ada apa Frank??” Aku yang penasaran segera beranjak akan keluar café,namun tiba-tiba tangan Franky menarikku.
“Jangan,Tria!”
“Kenapa Frank?”
“Ternyata,lelaki yang pernah datang ke café kita,kekasih perempuan aneh yang selalu berdiri saat hujan,yang bekerja di kantor seberang café kita itu….”Suara Frankypun tercekat.
“Kenapa Frank?Teruskan!” Kugoncang keras lengan Franky sambil terus mendesaknya.
“Lelaki itu….ditemukan meninggal di dalam toilet kantor barusan.Rina,temanku yang bekerja di kantor yang sama dengannya cerita,katanya tak ada tanda-tanda penganiayaan atau pembunuhan,tapi….dari mulutnya keluar darah segar terus menerus dan anehnya banyak taburan bunga mawar dan melati juga bau kemenyan disekitarnya!” Franky bercerita sambil bergidik.
Aku terhenyak.Ikut bergidik dan tak bisa berkata-kata.

***

Sore ini hujan kembali turun sangat deras.Begitu derasnya sampai alunan piano di café kami seolah tertutup suara hujan.Aku terperanjat saat melihat keluar jendela café tampak sosok perempuan aneh itu lagi.Ia berdiri dan masih dengan payung merah jambunya namun kali ini kulihat ia tak sedang merapal mantera seperti biasanya.Ia tersenyum lebar.Bukan, menyeringai lebih tepatnya dan terlihat menakutkan.Tak hanya itu,setelah menyeringai  iapun tertawa melengking sambil berlalu dari seberang café kami,berjalan kearah Selatan.Heran,diluar hujan sangat deras,namun lengkingan tawa perempuan itu begitu keras terdengar bagai di ujung telinga.Sebelum berlalu ia sempat melihat tajam ke arahku.Astaga!Bagaimana ia tahu sedang kuperhatikan?Kulihat sepanjang jalan ia taburkan bunga mawar dan melati sambil terus tertawa.Tubuhku berguncang keras,mendadak suaraku tak dapat keluar,tanganku mengapai lemah ingin memanggil Franky yang tak sedang melihat ke arahku.Sesaat kemudian,semuanya berubah menjadi sunyi dan gelap….

No comments:

Post a Comment